Sabtu, 19 Februari 2011

Mendesain web

Pagi ini saya akan menjelaskan bagai mana designer mendesain web,perhatikan baik-baik.
Ditulis oleh Muhammad Idris
Senin, 27 April 2009 16:59

Sering kita temui website yang tipikal: “Welcome to my homepage,” animasi e-mail, background
dengan tulisan miring (diagonal), animasi garis pembatas, tabel dengan border tiga-dimesi dan
lain-lain. Hal ini terjadi akibat dari fasilitas Template yang disediakan oleh software pembuat
web seperti: FrontpageT, Corel WebDesignerT, dan sebagainya yang ditujukan untuk
mempermudah penggunanya dalam membangun website.
Jika anda puas dengan hasil kerja anda membangun website dengan fasilitas template,
sudahlah cukup sampai disini. Tetapi jika anda tidak puas dengan apa yang anda buat, dan
anda merasa ingin lebih baik, maka anda perlu mengetahui bagaimana Web Designer
membangun suatu Website, terlepas anda punya bakat seni atau tidak.

Unik : Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran untuk
tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang Web Designer harus
mempunyai budaya malu untuk menggunakan icon, animasi, button, dll, yang telah digunakan
atau dibuat oleh orang lain.
Komposisi : Seorang Web Designer selalu memperhatikan komposisi warna yang akan
digunakan dalam website yang dibuatnya. Pergunakan selalu Palette 216 WebColor, yang
dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither pada image yang
berformat GIF. Dalam membangun website suatu perusahaan, Web Designer selalu
menyesuaikan warna yang digunakan dengan Corporate Color perusahaan tersebut. Sebagai
contoh: Telkom Corporate Color-nya adalah biru, Coca-Cola : merah dan putih,
Standard-Chartered : hijau dan biru, dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai
warna dominan atau sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb).
Simple : Web Designer banyak yang menggunakan prinsip “Keep it Simple”, hal ini
ditujukan agar tampilan website tersebut terlihat rapi, bersih dan juga informatif.
Semiotik : Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam hal ini
diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/ audience dapat dengan mudah dan cepat
mengerti. Sebagai contoh: Jangan membuat gambar/image yang berkesan tombol, padahal itu
bukan tombol/ link.
Ergonomis : Web Designer selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi disini
adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan user dalam menelusuri
website tersebut. Web Designer memilih ukuran Fonts yang tepat sehingga mudah dibaca, Web
Designer menempatkan link sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk di akses dan
lebih penting lagi adalah Informatif.
Fokus : Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan, misalnya: Judul
harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan subjudul yang berukuran
hampir sama. Hal ini akan membingungkan user/audience untuk menentukan pesan mana
yang harus lebih dahulu dibaca/ dilihat.
Konsisten : Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Body-text, Judul, Sub
Judul dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis
huruf yang digunakan dengan misi dan visi website tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun website suatu perusahaan resmi.
Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan Web Designer dalam membuat website,
selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat website itu sendiri yang terwujud dalam
penggayaan penyusunan website.

Kalau sudah dibaca jangan lupa kasih komentarnya...hehehe
Terima kasih.
Bookmark and Share